Tigo Nagari, antanews.
Pemimpin yang baik dan bijaksana adalah "ia" yang tidak melahirkan keputusan aneh-aneh, demikian ungkap salah seorang ASN di Tigo Nagari.

ASN ini mengatakan, belakangan sangat banyak kepala daerah di Sumatera Barat yang membuat kekeliruan demi pencitraan dan bahkan tidak "bisa dibantah".

Dan seringkali upaya pencitraan yang tidak baik tersebut menyebabkan polemik di tengah-tengah masyarakatnya.

Salah satu contoh kebijakan yang keliru saat ini adalah, di daerah lain siswa diharuskan belajar dari  jam 7 sampai jam 16.00, kebijakan ini nantinya dipastikan akan menimbulkan gejolak.


Gejolak itu dapat dari aspek sosial maupun aspek politik, belajar di sekolah hampir 9 jam akan timbulkan kelelahan luar biasa bagi siswa.

Diprediksi dengan waktu yang sangat panjang di sekolah, akan menimbulkan dampak buruk bagi perkembangan mentalitas siswa.

Siswa SMP akan terbiasa dengan lingkungan kecilnya, disebabkan tidak berkesempatan berinteraksi pada lingkungan yang lebih luas dan dibutuhkan untuk perkembangan mental.

Selain itu perlu juga disadari bahwa, dari kalangan guru (perempuan-red), "mereka" juga mempunyai kewajiban lain yaitu mengurusi keluarga.

Akibatnya, kepala daerahnya akan rentan digugat bahkan "dicaci" oleh seluruh lapisan masyarakat yang merasa terzalimi akibat kekeliruan pencitraan tersebut. 

Alhamdulillah, Benny Utama sebagai Bupati (kami) Pasaman tidak pernah melakukan kekeliruan-kekeliruan yang menimbulkan polemik bagi kami masyarakat Pasaman.

Karena itulah kami sangat mencintai "bupati" kami, bijaksana dan aspiratif adalah keunggulan Benny Utama sebagai kepala daerah.

Sebab secara aturan kepala daerah hanya bisa dua periode, kami akan mendukung beliau menuju Sumatera Barat 1.

Maksudnya, supaya seluruh masyarakat di Sumatera Barat dapat menikmati kenyamanan memiliki pemimpin yang agamis, bijaksana, inovatif dan aspiratif. (***)


 
Top