Agam, Antanews.com - Lembaga Kerapatan Adat Nagari (KAN) Bawan, kembali Malewakan salah satu gelar adat suku Tanjuang dalam payuang Kaum Datuak Palimo Dirajo. Ninik mamak "Tujuah Suku" di nagari Bawan, kec. Ampek nagari. Kab.Agam. Sabtu, (5/2/2022) siang.

Hadir di prosesi tersebut, Bupati Agam, diwakili Kepala Badan Kesbangpol, Yunilson. S.Sos. Camat Ampek Nagari, Roza Syafdefianti, S.STP.M.Sc.
Walinagari Bawan Kamiruddin, Ketua Bamus, Drs. Syamsudin, S.Pd. Ketua LKAAM ampek nagari, Adrian, Dt.Kando Marajo. dan Ketua KAN Bawan. Wali jorong se nagari Bawan,

Selain itu Perhelatan yang berjalan alot itu juga di hadiri anggota DPRD Kabupaten Agam, Dr. (Chan) Yopi Eka Anroni, SE. ME. (Pnk. Majo Kando) Pengurus PPUNB Yurnalis. Ketua KAN dan sejumlah ninik mamak dari nagari tetangga,.

"Patah tumbuh hilang berganti" ungkapan tersebut kini tengah dilangsungkan oleh Lembaga Kerapatan Adat (KAN) Bawan. Pasalnya, salah seorang ninik mamak nagari bawan telah meninggal dunia, dan atas kesepakatan dalam kaum, kini lembaga KAN Bawan lantik dan resmikan salah seorang putra terbaik dalam kaum sebagai pengganti pemimpin kaumnya (Dt.Palimo Dirajo) yang telah wafat.

Prosesi perhelatan Adat ini di jelaskan Ketua KAN Bawan, Adrian Dt. Kando Marajo, ia menyebutkan prosesi malewakan (mengumumkan) gelar kaum kali ini adalah "mati batungkek budi" (menggantikan yang telah meninggal dunia).


"Untuk kita ketahui pengukuhan Tuangku Imam M. Qadri, Dt. Palimo Dirajo. Yang telah sama-sama kita saksikan tadi, dalam adat disebut "mati batungkek budi" karena yang membawakan gelar kaum sebelumnya telah meninggal dunia.


Beliau adalah Alm. Ir. H. Khaidir. Dt. Palimo dirajo, yang telah mendahului kita pada Rabu, 28 juli 2021 lalu.
selain tokoh adat, beliau sosok ninik mamak yang santun dan tegas dalam menegakkan adat salingka nagari di bawan, dan setahu saya beliau sangat peduli kepada sanak kemanakan". Ucap Ketua KAN Bawan itu.

Di kesempatan itu ia mengajak seluruh tamu undangan  untuk sejenak membacakan Al-fatiah untuk Alm. Ir. H. Khaidir. yang wafat di Rs. M. Djamil di Padang akibat terdampak Covid-19.

"Semoga Allah menempatkannya di
tempat yang paling indah bersama
orang-orang beriman, dan semoga
keluarga yang ditinggalkan tabah dan
diberi kesabaran dalam menerima
cobaan ini. " Harunya.

"Tuangku imam M. Qadri.  yang di percayakan kaum, anak kemanakan, sako pusako, untuk menyandang gelar Adat Kaum Datuak Palimo dirajo telah sah, dan secara tatanan adat nagari bawan, juga telah dilantik oleh Lembaga KAN bawan, di hadapan pejabat pemerintahan, nagari dan seluruh ninik mamak beserta masyarakat yang hadir diperhelatan yang tengah berlangsung. Dijelaskan Ketua KAN Bawan, dalam sambutanya.

"Dan kini Tuangku Imam M.Qadri, telah resmi menjadi salah seorang ninik mamak nagari bawan di kelembagaan KAN Bawan". Imbuhnya lagi.

Usai prosesi pengangkatan /(pelantikan), Ketua KAN Bawan, A.Dt.Kando Marajo, mengulas Sejumlah pesan dan penjelasan kepada M.Q. Dt. Palimo dirajo, yang baru saja di resmikan itu.

Kita berharap engku Datuak Palimo dirajo, dapat menjalankan amanah ini sesuai tatanan adat di nagari Bawan, kami juga berharap engku datuak Palimo dapat memegang erat amanah yang telah di percayakan oleh jajaran pengurus KAN Bawan. Harapnya.

Dijelaskan, "Bawan, nagari yang memakai tatanan Adat Lareh Koto Piliang, yang mana penghulunya mempunyai tingkatan-tingkatan, selain penghulu pucuk, di nagari Bawan ada penghulu Tujuah Suku, Basa Barampek, dan Panghulu Andiko."

"Perlu kita ketahui, mestipun batinggi-barandah, tapi ndak bisa bakato awak (Merajalela), jangan mentang-mentang kita ninik mamak tertua, atau merasa paling hebat dan sebagainya, lalu se enaknya kita melakukan apa yang kita mau." Ulasnya lagi.

Tapi, Allhamdulillah, hingga saat sekarang ini, kami seluruh ninik mamak yang tergabung dalam Kerapatan Adat Nagari Bawan, kami masih satu dan bersatu, begitu juga untuk kedepannya, apapun bentuk persoalan yang ada di nagari, kami selalu bermusyawarah, baik itu sesama ninik mamak, maupun walinagari dan pemerintah kecamatan. Tegasnya,  A.Dt.Kando Marajo.

Mengakhiri sambutannya, Ketua KAN Bawan, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Seluruh Tamu undangan, Panitia pelaksana dan semua yang telah ikut mensukseskan acara Batagak Panghulu/Malewakan gelar Adat Kaum Datuak Palimo dirajo, Suku Tanjuang (Ninik Mamak Tujuh suku nagari Bawan.)

"Saya mewakili seluruh ninik mamak yang tergabung dalam KAN Bawan, mengucapkan rasa terimakasih kepada Seluruh tamu undangan, Bupati Agam, Camat ampek nagari, Walinagari, Ketua KAN dan ninik mamak dari nagari tetangga yang telah meluangkan waktunya untuk menghadiri prosesi malewakan gala adat ini. Kami mohon maaf, apabila pelayanan kami kurang atau tidak memuaskan para tamu undangan kami.

Kami juga berterimakasih kepada, Panitia pelaksana, bundo kanduang, Para Dubalang ninik mamak nagari bawan, dan seluruh anak kemanakan yang telah berjibaku dalam pelaksanaan acara ini, kami yakin dan percaya, suksesnya acara ini atas doa, dukunganan, dan kekompakan dari anak kemanakan." Tutup A.Dt.Kando Marajo.

Sebelum kegiatan berlangsung, ratusan rombongan Ninikmamak berjalan arak-arakan menuju tempat prosesi dilangsungkan, dengan iringan tambua tansa, tari galombang dan pasambahan oleh Ganto Minang nagari Bawan.

"Sambah nan tiyok-tiyok jorong, salam nan tiyok tiyok Jurai, salauik salimbak kajai, sapulau saluak Agam, salirik gunuang Marapi salingka gunuang Pasaman,"


Begitulah pasambahan adat oleh Sutiarman, Labai Marajo, Arief Eka Putra, Sidi Marajo, Nopriadi Pnk.Tanmajolelo. dan Imam Marajo. sebagai kata pembuka antara para Ninik mamak, sako dan pusako di balairong tempat prosesi berlangsung, tepatnya di Lambah dareh jorong malabur, nagari bawan kecamatan ampek nagari, kabupaten Agam.

Adapun sejumlah tanda kebesaran ninik mamak di ranah minang, yang akan di pakai Tk. Imam M.Qadri,
di serahkan langsung oleh Tuo Pusako, kepada Ketua bersama Sekretaris KAN Bawan, A.Dt.Kando Marajo, dan F.Dt.Rangkayo Kaciak.

Seterusnya saluak di serahkan kepada Jaliman Dt. Simarajo, untuk di pasangkan kepada M.Qadri, Sesama ninik mamak tujuh suku,


Lalu, Keris dipasangkan oleh  Aprianto, Dt. Tan Majolelo. (Ninik mamak Basa Barampek nagari bawan).


Dan selanjutnya tongkat diserahkan langsung oleh Walinagari Bawan, Kamiruddin.


Bupati Agam  Dr.H.Andriwarman, S.Sos. MM. Melalui Kepala Badan Kesbangpol, Yunilson. S.Sos, ia Menyampaikan ucapan maafnya kepada seluruh ninik mamak dan para tamu yang hadir terkhususnya ninik mamak nagari bawan yang telah mengundangnya, karena di kesempatan itu dia tidak dapat mengahadiri.

"Pertama sekali saya menyampaikan permintaan maaf bapak Bupati Agam, yang tidak hadir pada perhelatan adat kali ini, karena ada sesuatu yang tidak dapat ia tinggalkan, dalam hal ini Bapak Bupati Agam Mengucapkan selamat kepada engku datuk palimo, yang baru saja di resmikan oleh pengurus KAN Bawan, semoga  amanah yang di terima dari anak kemanakan, sako pusako dalam kaum datuak Palimo dirajo, dapat dijalankan sesuai tatanan Adat alam Minangkabau." Ujarnya.


Kami bangga pada seluruh ninik mamak yang terus melestarikan buda adat kita, sebagaimana yang sedang dilangsungkan oleh pengurus KAN dan ninik mamak di bawan. Prosesi seperti ini sangat membantu kemajuan kabupaten agam dalam pelestarian Adat dan Budaya, karena ini termasuk dalam tiga program unggulan bapak Andriwarman, selaku bupati agam. Pungkasnya.

Ditempat terpisah, saat di konfirmasi, kepada awak media, usai prosesi MQ. Dt. Palimo dirajo, mengatakan, "Saya mengucapkan terimakasih kepada, keluarga besar kaum datuak palimo dirajo, sako dan pusako serta seluruh kemanakan yang telah mengamanahkan saluak pusako Datuak palimo dirajo kepada saya.

Juga ucapan terima kasih saya kepada seluruh jajaran Pengurus KAN Bawan, yang telah melantik "Malewakan" dan mempercayai saya selaku pembawa gelar adat dalam kaum payuang datuak palimo dirajo, nagari Bawan,
Dan saya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh tamu undangan yang telah berkenan menghadiri perhelatan adat kita ini." Tuturnya.

"Kami mohon ma'af yang sebesar-besarnya, terhadap segala kekurangan dan kekhilafan kami dalam perhelatan ini, mungkin angku ninik mamak bundo kanduang, baik pun unsur pemerintahan, dan seluruh tamu undangan yang mungkin tak terjamu, ataupun pelayanan kami yang kurang tepat, maka dari itu dengan segala kerandahan hati kami sako dan pusako, suku tanjuang di bawah payung panji datuak Palimo dirajo mohon maaf yang sebesar besarnya. Tutupnya.

Sebelum Prosesi dimulai, panitia pelaksana meminta agar seluruh peserta undangan mematuhi Prokes (Covid-19.) Sebelum memasuki Balairong Adat diwajibkan untuk
Melakukan pengecekan suhu tubuh bersama satgas covid-19, yang sengaja di tempatkan untuk sementara di lokasi acara perhelatan itu. (Mardion/Yj)

 
Top