Padang, antanews.
Tidak dipungkiri Mantan Walikota Padang (dua periode) Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si. Datuak Nan Sati senantiasa melekat di hati pemilih.

Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si. Datuak Nan Sati

Terutama bagi masyarakat muslim di Sumatera Barat, berkat programnya Fauzi Bahar telah memperkokoh Ukhuwah Islamiyah dan menjadikan muslimah cinta hijab.

Melalui  BAZNAS, secara spontanitas Fauzi Bahar meningkatkan kepedulian sesama warga di Kota Padang.

Sangat banyak warga tidak mampu atau kaum duafa serta UMKM yang terbantu berkat program Basnaz Kota Padang.

Dinilai berhasil  meningkatkan kesejahteraan warga di Kota Padang, Baznas yang dicetuskan Walikota Padang ini diadopsi oleh pemerintah daerah se Indonesia.

Kemudian untuk meningkatkan perlindungan dan penghargaan kepada perempuan di Kota Padang,  Fauzi Bahar menerbitkan Instruksi Walikota Padang No 451.442/BINSOS-iii/2005.

Melalui instruksi ini, Fauzi Bahar menjadikan jilbab atau kerudung sebagai pakaian utama muslimah di Kota Padang.

Dimulai dari siswi dan pegawai yang ada di Lingkungan Pemko Padang, harga diri dan perlindungan bagi Perempuan Kota Padang semakin meningkat. Semenjak instruksi walikota tersebut, peradaban di Kota Padang menjadi lebih baik.

Nilai positif yang dihasilkan berdasarkan program Fauzi Bahar ini kemudian mengalir ke seluruh kabupaten/kota di Sumatera Barat.

Sukses Baznas dan Jilbab, menjadikan kepemimpinan Fauzi Bahar di Kota Padang dinilai seluruh pihak adalah keterwakilan ulama (yang kemudian diadopsi daerah lain)

Dari sisi intelektual dan gelar akademik, sosok Fauzi Bahar merupakan kalangan cadiak pandai di Ranah Minang.


Disisi lain, bergelar Datuak Nan Sari memposisikan Fauzi Bahar adalah bagian dari tokoh adat di limbago Sumatera Barat.

Kepercayaan masyarakat terus mengalir kepada Fauzi Bahar Dt. Nan Sati, mantan Walikota Padang Senin (31/1/2022) lalu dilantik menjadi pengurus LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) Provinsi Sumatera Barat periode 2021 – 2026.

 
Top