Padang, antanews. Konspirasi di BP2JK dan BWSS V mulai terungkap, hal ini berkaitan dengan proses lelang paket pekerjaan Batang Suliti dan Batang Sangir.

Menurut salah seorang yang mengaku peserta lelang, pasalnya proses lelang sempat diulang dengan alasan tidak satupun rekanan penawar yang kompeten, proses lelang kembali diulang.

Ternyata diduga pembatalan lelang pertama akibat perusahaan yang "dijagokan" belum memiliki dukungan quari.

Setelah perusahaan yang dijagokan mendapatkan dukungan quari, proses lelang kembali diulang.

Ironis meski paket pekerjaan berada di Kabupaten Solok Selatan, perusahaan yang diduga dijagokan oleh BP2JK dan atau BWSS V itu melampirkan dukungan quari di Kota Padang.

Sementara alasan pelaksanaan lelang ulang yang disampaikan  adalah masalah waktu pelaksanaan yang kian mepet.

Disebut-sebut pemilik kegiatan mengatakan bahwa terkait pelaksanaan pekerjaan harus ditingkatkan jumlah tenaga kerja dan alat berat yang akan digunakan.

Namun berdasarkan pantauan tidak terjadi perubahan terhadap HPS, HPS yang ditetapkan masih sama dengan HPS awal.

Terkait pernyataan bahwa pekerjaan harus dikebut, sampai saat ini belum terlihat ada pekerjaan di lokasi pekerjaan.

Sementara itu terkait kegiatan Batang Sangir disebut-sebut telah diproses pada Kantor Wilayah 1 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Medan.

Terkait permasalahan yang berpotensi menimbulkan keresahan bagi rekanan ini PPK Sungai dan Pantai Syaidul Afkar terkesan enggan memberikan keterangan. 


Demikian juga halnya terkait apakah ada laporan atau tidak ke Ditjen SDA Kementerian PUPR, Dirjen SDA dikonfirmasi melalui WAnya juga terkesan tidak berkenan memberikan arahan. (Hnri)

 
Top