Agam, antanews.
Material longsoran ancam keselamatan pengguna jalan di ruas Sicincin-Malalak, demikian dikatakan Rusdi warga setempat.

Hal ini diungkapkan Rusdi berkaitan kondisi material diatas bukit yang rata-rata sudah goyang, jika hujan kita khawatir material mengenai pengguna jalan yang sedang melintas.


Kondisi ini sudah terjadi kira-kira satu tahun, sudah sering didatangi oleh petugas dari PU namun belum ditangani dengan baik.

Petugas PU datang ke sini cuma mengambil dan dokumentasi dan melakukan pengukuran akan tetapi yang dikerjakan cuma sebatas jalan untuk dilewati kendaraan.


Kita berharap Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Penataan Ruang Propinsi Sumbar untuk turun tangan mengatasi sebelum longsoran "memakan korban".

Penggunaan ruas jalan ini kini semakin ramai dikarenakan terdapat lokasi wisata yang menarik dan nyaman, ungkap Rusdi.

Beruntung saat ini ada sejumlah warga yang berkenan mengatur lalulintas di lokasi tersebut, sebut Rusdi.

Jika belum ditanganinya kondisi tersebut akibat minimnya anggaran, pemerintah setempat dapat mencarikan solusi penanganannya.

Menurut hemat kita pemerintah setempat dapat menyerahkan kepada pihak ketiga dan dilengkapi dengan perizinan.

Jika didukung dengan perizinan oleh pemerintah daerah, kita memperkirakan sangat banyak pengusaha lokal yang berminat untuk mengelolanya karena pasti akan saling menguntungkan.

Namun apapun itu, kita berharap ruas jalan ini segera dibersihkan dari ancaman longsoran material yang dapat membahayakan pengguna jalan.

Apalagi jika dalam keadaan hujan dan pada malam hari karena ruas jalan ini kini tidak didukung oleh sarana penerangan.

Terkait kondisi ini saat dihubungi Ir. H. Fathol Bari  M.Eng, mengatakan Ruas Jalan Sicincin-Malalak memang masih rawan longsor.

Ir. H. Fathol Bari M.Eng (Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Sumbar) saat bersama wartawan
Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya Dan Tata Ruang Propinsi Sumatera Barat ini mengatakan, jika hujan disarankan kendaraan tidak melewati jalan tersebut.

Sehubungan dengan kondisi tebing yang masih berpotensi melongsorkan material Fathol Bari mengatakan mudah-mudahan tahun depan (2022) bisa kita tangan secara permanen.

Saat ini menurut Fathol Bari, kita hanya bisa membersihkan longsorannya saja setiap material nya jatuh. (***)


 
Top